
Coronavirus merupakan virus yang mengakibatkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai gejala ringan sampai gejala berat. Coronavirus Desease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Penyebab Virus COVID 19 ini dinamakan Sars-CoV-2.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 yaitu gejala gangguan pada pernapasan akut seperti demam, batuk, dan juga sesak nafas. Sedangkan masa bertahannya Virus COVID-19 ini rata-rata 5 sampai 6 hari, dengan masa terpanjang 14 hari.
Penyebaran Virus Corona atau COVID-19 sedang menjadi ancaman serius bagi dunia. Sejak pertama kali dilaporkan pada akhir tahun 2019, Virus ini telah menginfeksi lebih dari seperempat juta orang didunia.
Penyebaran Virus Corona terjadi secara tiba-tiba di Negara Tiongkok, tepatnya di daerah Wuhan. Pemerintah Tiongkok pun mekalukan tindakan tegas dengan melakukan pengawasan ketat dan tidak mengijinkan siapapun yang berasal dari Wuhan untuk keluar dari wilayahnya, untuk mengurangi penyebaran Virus Corona.
meski terjadi di Wuhan, Tiongkok, negara lain pun sedang dalam keadaan waspada. Beberapa negara seperti Italia, Spanyol, Singapura, Malaysia, dan Amerika Serikat telah mengonfirmasi bahwa Virus COPID-19 telah mencapai wilayah mereka
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia, melalui kontak langsung seperti berjabat tangan dan bersentuhan dengan seseorang yang sedang terkena Virus COPID-19 dan secara tidak langsung dari percikan bersin ataupun air liur dari seseorang yang sedang terkena Virus COVID-19
Pihak kesehatan menganjurkan untuk menghindari agar tidak terjangkit Virus COVID-19 diharapkan agar mencuci tangan yang bersih dengan teratur, menerapkan etika batuk dan bersin yang sopan, menghindari kontak langsung dengan orang lain. Selain itu diharapkan menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi saat berada di Rumah Sakit maupun Fasilitas kesehatan lainnya, terutama di Unit Gawat Darurat.
Penanganan dalam kasus COVID-19
a. Pasien dalam pengawasan
- Seseorang yang memiliki riwayat Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dengan gejala demam (≥38◦C) yang disertai dengan gejala batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, dan pilek. Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan keluar kota yang sedang terpapar virus COVID-19.
- Seseorang yang demam (≥38◦C) atau memiliki riwayat infeksi ISPA dan dalam 14 hari sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan penderita COVID-19.
- seseorang dengan riwayat penyakit ISPA berat / pneumonia berat yang tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis meyakinkan
b. Orang dalam pemantauan
- Seseorang yang memiliki riwayat Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) dengan gejala demam (≥38◦C) yang disertai dengan gejala batuk, sesak nafas, sakit tenggorokan, dan pilek. Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala tersebut memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan keluar kota yang sedang terpapar virus COVID-19. Perlu diambil tindakan waspada kepada pasien dengan penurunan gangguan sistem kekebalan tubuh (Immunocompromised) karena gejala yang tidak diketahui penyebabnya. Orang yang sedang dalam pemantauan wajib melakukan isolasi diri di rumah ataupun bisa ke rumah sakit yang dirujuk khusus menangani kasuk COVID-19. Biasanya di Rumah Sakit dilakukan pengambilan spesimen (pengambilan sampel darah) pada hari pertama dan kedua yang dilakukan oleh petugas laboratorium dirumah sakit tersebut. Selanjutnya dilakukan pengumpulan data secara sistematik, berupa analisis dan interprestasi dalam dunia medis secara berkala dalam waktu 14 hari. Pemantauan dilakukan dalam bentuk pemeriksaan suhu tubuh dan pemeriksaan gejala apa yang dialami setiap harinya. Orang yang dinyatakan sehat dan tidak bergejala apabila suhu tubuhnya kembali normal dan daya tahan tubuhnya kembali normal setelah 14 hari.
Deteksi dini
Kegiatan deteksi dini dilakukan untuk mengedentifikasi ada atau tidaknya seseorang terjangkit Virus COVID-19. Upaya deteksi dini dilakukan sesuai perkembangan situasi COVID-19 dunia yang dapat dipantau dari situs resmi antara lain :
- Situs resmi WHO ( https://who.int/ ) untuk mengetahui negara dan wilayah yang terjangkit KLB COVID-19
- Peta penyebaran COVID-19 yang mendekati waktu sebenarnya oleh Johns Hopkins University-Center for System Science and Angineering (JHU CSSE) https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#bda7594740fd40299423467b48e9ecf6
- Situs resmi pemerintahan Kesehatan dari Negara terjangkit infeksiemerging.kemkes.go.id
Penanganan guna meminimalisir Virus COVID 19
COVID-19 dapat ditularkan melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung. Dan orang orang yang beresiko terjangkit adalah mereka yang berhubungan dekat dengan pasien COVID-19 ataupun yang merawat pasien COVID-19.
Tindakan pencegahan dan mitigasi adalah kunci penerapan dipelayanan kesehatan dan lingkungan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan tersebut meliputi :
- Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan menggunakan sabun ataupun dengan menggunakan hand sanitizer secara rutin.
- Tidak menyentuk mata, hidung, dan juga mulut.
- Etika batuk dan bersin yang sopan dengan menutup hidung atau mulut dengan menggunakan tisu yang steril.
- Menggunakan masker saat bepergian keluar rumah
- Menjaga jarak (minimal 1 meter) dari lingkungan sekitar
Dan untuk penderita COVID-19, ada beberapa langkah yang harus dilakukan agar virus tersebut tidak menular ke orang lain, diantaranya (1) segera pergi ke rumah sakit khusus yang menangani Virus COVID-19 agar segera ditindak lanjut, dan (2) melarang orang lain untuk mengunjungi pasien yang terpapar Virus COVID-19 sampai benar-benar sembuh.